Kamis, 11 Oktober 2012

AIR MENGALIR SAMPAI JAAUUUH………….

Anak-anak bermain dengan riangnya berlari-lari bercanda tawa  melepas lelah sepulang sekolah sekadar hiburan sambil memperhatikan orang tua mereka bekerja memilah-milah sayuran yang telah dipetik di kebun untuk kemudian dijual ke pasar. Ya warga RW 14 Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani sayur dan pedagang, aneka jenis sayur yang mereka tanam seperti causin, kangkung dan kemangi. Begitulah masyarakat beraktifitas, sehingga umumnya setelah lewat tengah hari mereka sudah ada di rumah, dan ini dijadikan momen oleh Ketua RW 14 untuk sering bermusyawarah. Menurut ketua RW 14 Asep Khoerudin, dalam setiap kesempatan kami selalu melakukan musyawarah bersama warga untuk mencari mufakat.
Namun dibalik kehidupan yang tentram itu mereka mempunyai permasalahan utama sehubungan dengan kebutuhan air bersih. Umumnya setiap 6 sampai 10 kepala keluarga hanya ada satu sumur gali, itupun air nya tidak banyak. Untuk memenuhi kebutuhan air rata-rata setiap kepala keluarga harus membeli air sebanyak 5 jerigen dengan harga Rp. 5.000,- itupun harus ditempuh dengan jarak 500 meter. Apalagi jika musim kemarau tiba hampir rata-rata sumur disana tidak ada airnya.
Kehidupan seperti itu sudah berlangsung cukup lama, padahal diperkampungan mereka melintas sungai yang cukup besar, namun kondisi airnya sudah tercemar limbah pabrik. Air sungai yang mengalir berwarna hitam jauh dari bersih. Memang di sekitar Desa Lagadar terdapat banyak pabrik tekstil, limbah pabrik dibuang begitu saja ke sungai sehingga terjadilah pencemaran air sungai.
Adalah Kelompok Swadaya Masyarakat ( KSM ) Cikuya 14 yang dikomandoi oleh ketua RW nya sendiri Asep Khoerudin berupaya mencari solusi agar kebutuhan air bersih bagi warganya dapat terpenuhi. Kesempatan adanya dana BLM dari PNPM disikapi dengan baik, yakni dengan melakukan serangkaian musyawarah yang selalu dihadiri oleh warga baik laki-laki maupun perempuan. Atas mufakat warga usulan kegiatan sarana air bersih menjadi prioritas untuk diusulkan ke BKM Gotong Royong.
Hasil rembug pun sepakat masyarakat berswadaya untuk pembangunan sarana air bersih (SAB), dengan dana  BLM TA 2008 sebesar Rp. 18.600.000,- mulailah pembangunan SAB dilakukan dengan titik bor berlokasi di RT 02 RW 14. Pada kedalaman 60 meter dengan kekuatan mesin sible 1 PK akhirnya air dapat mengalir dengan debit 2 liter/detik. Seluruh pembangunan SAB itu dapat terselesaikan dengan dana BLM Rp. 18.600.000,- ditambah swadaya sebesar Rp. 13.900.000,- Untuk memastikan air tersebut bisa dikonsumsi dengan aman maka KSM melakukan uji laboratorium fisika dan kimia dengan hasil layak dikonsumsi.
Karena penerima manfaat tersebar di 3 RT dengan jumlah penerima manfaat 79 KK, maka dibuatlah sub-penampungan di wilayah terdekat warga, untuk kemudian disalurkan ke rumah masing-masing. Agar memudahkan pengelolaan distribusi dan administrasi dibuatlah 11 group penerima manfaat dengan jumlah anggota group berkisar 4 sampai 10 KK.
Dalam hal ini tim organisasi pengelola dan pemelihara (OPP) dengan ketua nya Asep  bersepakat dengan masyarakat penerima manfaat memberikan iuran bulanan yang dikelola oleh Tim OPP sebesar Rp. 10.000,- per bulan/KK. Biaya sebesar itu oleh Tim OPP digunakan untuk pembayaran listrik, perawatan alat, honor petugas pembagi air dan sisanya ditabungkan dengan harapan bisa memperluas layanan.
Mengingat debit yang tidak terlalu besar, agar bisa mencukupi kebutuhan akan air di warga, maka pengelola secara bergilir membuka kran air untuk group yang berbeda setiap satu jam sekali, mulai pukul 6.00 sampai pukul 19.00.
Tim 14 fasilitator Kabupaten Bandung yang memfasilitasi desa Lagadar tak kenal lelah terus berupaya memberikan pemahaman agar tim pemelihara konsisten dalam hal pemeliharaan, sehingga keberlangsungan pengadaan air bersih dapat terjaga. Boleh jadi kini warga RW 14 merasa senang karena kebutuhan akan air bersih menjadi terpenuhi, sebagai gambaran jika sebelumnya satu KK harus mengeluarkan uang sebanyak 5 jerigen X Rp. 1.000,- X 30 hari = Rp. 150.000,- maka sekarang satu KK hanya perlu mengeluarkan uang Rp. 10.000,- per bulan.
Jika dilihat dalam tabel manfaat ekonomi maka dapat terlihat perbandingan berikut:
a.    Kebutuhan Dasar Air Bersih Per Bulan per KK dengan membeli pakai jerigen:
No
Kebutuhan Air Bersih/bulan
Satuan
Volume
Harga Satuan (Rp.)
Jumlah
(Dalam Rupiah)
1
Air Minum
Liter
300
15
4.500
2
Air untuk Mandi
Liter
2.300
15
34.500
3
Air untuk Mencuci
Liter
7.400
15
111.000

Total Kebutuhan Air Per Bulan
Liter
10.000
15
150.000

b.    Nilai ekonomis sesudah ada  Sarana Air Bersih di RW 14 Desa Lagadar
No
Kebutuhan Air Bersih/bulan
Satuan
Volume
Harga Satuan (Rp.)
Jumlah
(Dalam Rupiah)
1
Air Minum
Liter
300
1      *)
300
2
Air untuk Mandi
Liter
2.300
1      *)
2.300
3
Air untuk Mencuci
Liter
7.400
1      *)
7.400

Total Kebutuhan Air Per Bulan
Liter
10.000
1      *)
10.000
*) asumsi harga perliter karena pembayaran air Rp. 10.000/bulan/KK

Jelas dari tabel diatas setiap Kepala Keluarga (KK) dapat berhemat biaya Rp. 150.000 – Rp. 10.000 = Rp. 140.00,- per bulan dan jika dikalikan setahun maka per KK berhemat Rp. 140.000,- X 12 bulan = Rp. 1.680.000,- per tahun
Dan jika ditotalkan sejumlah 79 KK yang memanfaatkan air bersih sebesar Rp. 140.000,- X 79 KK = Rp. 11.060.000,- per bulan. Dan jika dikalikan setahun maka masyarakat dapat berhemat Rp. 11.060.000 X 12 bulan = Rp. 132.720.000 per tahun.
Jadi uang yang berhasil dihemat oleh seluruh pemanfaat air bersih yang ada di RW 14 sebesar Rp. 132.720.000 per tahun.
///astur/kab.bdg/17-11-2009///


KETERANGAN :
Nama KSM             : Cikuya 14
Ketua KSM            : Asep Khoerudin
Kegiatan                : Sarana Air Bersih
Dana BLM              : Rp. 18.600.000,-
Swadaya Masy.       : Rp. 13.900.000,-
Nama BKM             : Gotong Royong
Koordinator           : Endang Mahpudin
Alamat BKM           : Kp. Mencut RT 02 RW 02
Telpon                   : 022.92845828
Desa                     : Lagadar
Kecamatan             : Margaasih
Kabupaten             : Bandung
Tim Fasilitator      : Tim 14

by Bambang Sutrisno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar